uqwo.com – Pertimbangkan Pemasangan Cache Plugin pada Situs Web Anda , Jika berbicara tentang cache, Anda pasti sudah terbayang dengan banyaknya kapasitas penyimpanan yang terpakai di perangkat Anda.
Dari yang awalnya aplikasi hanya memakan memori penyimpanan sekitar 50 MB, tiba-tiba dalam suatu waktu sudah berubah menjadi 1 GB.
Tentu saja mengejutkan, bukan?
Hal ini bisa terjadi karena aplikasi yang digunakan dalam berselancar di internet telah menyimpan banyak data yang telah diterima.
Data-data tersebut diperoleh dari halaman situs di internet yang telah dijelajahi sebelumnya.
Apa tujuannya?
Hal tersebut bertujuan supaya jika Anda kembali mengunjungi halaman situs itu, tidak akan memakan waktu yang lama untuk bisa menampilkannya.
Sebab Anda telah memiliki data-data elemen halaman situs. Perihal ini disebut dengan cache.
Maka, secara sederhana definisi dari cache adalah data terkait elemen halaman situs yang tersimpan sementara di memori penyimpanan.
Lalu, apakah cache tujuannya hanya supaya penampilan halaman situs lebih cepat pada kunjungan berikutnya?
Tujuan Cache bagi Suatu Situs Web
Memang, cache secara kasat mata hanya memberatkan perangkat pengguna internet.
Tetapi, apa tujuan yang sebenarnya?
Telah dijelaskan sebelumnya kalau cache bertujuan untuk bisa menampilkan tampilan halaman situs lebih cepat saat kunjungan berikutnya.
Nyatanya, hal itu tidak serta merta begitu saja. Terdapat tujuan lain yang sangat bermanfaat bagi situs web bersangkutan.
Cache yang terdapat di dalam situs web adalah bertujuan agar loading time menampilkan halaman situs lebih cepat.
Dan perihal itu sangat berefek kepada strategi SEO di halaman pencarian.
Mengapa? Karena sama-sama kita ketahui kalau salah satu faktor penting dalam pemeringkatan di halaman pencarian adalah situs yang memiliki loading time yang kecil.
Dan dengan loading time yang singkat, persentase angka bounce rate akan menjadi kecil.
Dua faktor pemeringkatan situs di halaman pencarian telah terpenuhi.
Inilah tujuan sebenarnya dari adanya cache halaman situs web.
Dan halaman situs tersebut menggunakan sebuah cache plugin untuk bisa melakukan hal yang demikian.
Jika Anda memiliki situs web di internet, maka hal ini patut menjadi pertimbangan.
Kapan Plugin untuk Cache Diperlukan Situs Web?
Anda sebagai pemilik halaman situs web patut mempertimbangkan untuk memasang cache plugin pada situs web Anda.
Pertanyaannya, kapan pertimbangan tersebut diperlukan?
Adalah di saat Anda sudah menyasarkan posisi yang menguntungkan di halaman pencarian.
Dan juga saat loading time halaman situs web Anda terasa lama.
Maka, cache plugin perlu Anda pasangkan di situs Anda.
Dengan begitu, masalah loading time tersebut akan dapat teratasi dengan baik. Apalagi didukung dengan perihal lain yang bisa membantu loading time menjadi semakin singkat.
Loading time yang singkat akan membantu halaman situs Anda semakin menambah pengunjung situs.
Karena disebabkan dari hasil posisi yang menguntungkan di hasil halaman pencarian.
Plugin Populer yang Sering Digunakan
Pertimbangan untuk menggunakan cache plugin telah dilewati, dan akan memasangnya di situs web.
Tapi, plugin mana yang sebaiknya dipakai?
Sebab banyak plugin yang memberikan memfasilitasi fitur cache tersebut.
Berikut di bawah ini 3 plugin yang direkomendasikan untuk dipasang di situs web Anda.
Tentunya cukup memasang satu dari ketiga plugin di bawah ini, dan urutan di bawah tidak berdasarkan mana yang terbaik.
Pertama, WP Super Cache
Cache plugin yang satu ini merupakan besutan dari perusahaan yang sama dengan CMS WordPress, yakni Automatic.
Sehingga, dari hal itu saja sudah tampak jaminan yang menguntungkan jika menggunakan plugin ini sebagai pengatur cache situs web.
Baiknya lagi, WP Super Cache ini gratis tanpa ada biaya tambahan apapun dalam penggunaannya.
Hanya tinggal memasang dan mengaktifkan saja di halaman dashboard situs Anda.
Sehingga tidak tanggung-tanggung, terdapat lebih dari 2 juta lebih pemasangan oleh pemilik situs web.
Sebuah angka yang fantastis diikuti oleh fitur yang mumpuni pula.
Terdapat tiga mode caching yang bisa Anda pilih penggunaannya: simple, expert, dan wp-cache.
Secara berurutan, pengaturan yang disediakan dari yang paling mudah sampai yang paling lengkap.
Walau begitu, sebagai plugin yang diusung langsung oleh perusahaan yang sama dengan CMS-nya, plugin ini sangat cocok untuk pemula.
Apalagi ternyata telah terdapat fitur CDN atau Content Delivery Network.
Sehingga, plugin ini menjadi sangat cocok untuk dipasang menjadi cache plugin pada situs web.
Kedua, WP Rocket
WP Rocket, sebuah cache plugin dengan pemasangan lebih dari 900 ribu ke situs web oleh masing-masing pemiliknya.
Tidak begitu besar untuk bisa mengalahkan angka pemasangan dari cache plugin sebelumnya.
Namun, patut dimaklumi karena plugin ini merupakan plugin yang premium.
Artinya, ada harga yang harus dibayarkan untuk bisa memasang dan menikmatinya pada situs Anda.
Pastinya secara naluriah yang gratis tentu saja lebih dipilih ketimbang yang berbayar.
Tidak semua orang mau mengeluarkan uangnya untuk menikmati hal yang berbayar padahal terdapat yang gratis.
Namun, tidak sesederhana itu. Tentunya ada harga ada kualitas.
Pada WP Rocket ini memberikan kemudahan di atas segalanya.
Cukup dengan satu klik saja, secara otomatis keseluruhan konfigurasi cache telah diselesaikan.
Tidak main-main, hasilnya juga akan cukup mengejutkan.
Kemudahan inilah yang disajikan oleh WP Rocket. Dan dapat dikatakan plugin ini adalah yang terbaik di sektor premium.
Apalagi dengan lengkapnya fitur yang disediakan, serta integrasi CDN yang semakin membuat loading time semakin singkat.
Terdapat tiga versi premium dengan harga dan fitur yang diterima berbeda-beda.
Dengan membayar per tahunnya sebesar 49 Dollar untuk 1 situs, 99 Dollar untuk 3 situs, dan 249 Dollar untuk banyak situs tanpa batasan.
Ketiga, Litespeed
Litespeed, plugin yang memiliki angka pemasangan 3 juta lebih ini, merupakan salah satu plugin yang patut dipertimbangan untuk digunakan.
Pasalnya, berbeda dengan plugin lain, Litespeed memberikan fitur lebih apabila menggunakan server dari mereka langsung.
Ditambah lagi dengan adanya integrasi Cloudflare pada CDN-nya.
Tentunya hal ini sangat membantu dalam mempercepat loading time halaman situs.
Sejatinya, plugin ini merupakan plugin yang gratis dan tinggal memasangnya di situs.
Tetapi, terdapat versi berbayarnya yang tentu saja menyajikan fitur yang lebih banyak diperoleh.
Versi berbayar ini merupakan penggunaan server Litespeed itu sendiri.
Langganan server ini terdapat tiga jenis:
Versi gratis, 10 Dollar per bulan atau 110 Dollar per tahun, dan 16 Dollar per bulan atau 176 per tahunnya.
baca juga
Kesimpulan
Lalu, dari ketiga plugin untuk cache situs web yang direkomendasikan di atas, mana yang terbaik?
Semuanya adalah yang terbaik.
Mengapa? Karena fitur utama yang sajikan oleh plugin-plugin di atas adalah sama. Dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Sehingga semua disesuaikan dengan situasi dan kondisi halaman situs dan Anda sendiri.
Yang terpenting adalah dengan tidak mengabaikan loading time penampilan halaman situs web Anda, tentu akan menjadi suatu keuntungan untuk sekarang dan di masa mendatang.
Sebab hal tersebut telah menjadi salah satu kunci sukses dalam strategi SEO di halaman pencarian.
Alhasil, tujuan Anda dalam membangun halaman situs web di internet semakin dekat dan cepat tercapai.
this really light and on purporse seo explained, well done guys !
apa bisa tanpa plugin ?
keren bahasannya kak
biar cepet ke visitor ya ?
ini yang dicari cari
tanpa plugin bisa lebih cepat , asal benar settingngan servernya
cache plgin untuk wordpress yang terbaik apa ya bang ?
cache itu apa kak ?