Ciri-ciri Akun Sosial Media yang Menggunakan Follower Palsu

Silakan ketik “jasa tambah followers Instagram” di Google.

Anda mungkin akan kaget dengan betapa murahnya harga follower dan betapa banyak yang bisa Anda dapatkan, hanya dengan sekali beli.

Jika sudah begini, sulit untuk membedakan mana yang benar-benar influencer, dan mana yang followernya hasil beli alias follower palsu.

Ini tentu akan merugikan Anda bila sedang mencari influencer untuk promosi bisnis. Salah-salah, uang bisa terbuang percuma.

Jadi bagaimana cara membedakan follower asli dan palsu? Apa ciri-ciri akun yang menggunakan jasa beli follower palsu?

Situs kami kali ini mencoba membahasnya.

Apa itu follower dan engagement palsu?

‘Influencer palsu’ adalah profil media sosial yang melakukan penipuan dengan memalsukan engagement tinggi dan ukuran sebuah agar bisa menjadi influencer.

Mengingat pemasaran melalui influencer semakin populer, kemampuan untuk mengenali influencer palsu telah menjadi sangat penting bagi kesuksesan dan kredibilitas pasar yang berkelanjutan.

Beberapa merek dan influencer sudah ada yang ketahuan membeli follower dalam jumlah 1000 dan bahkan 10.000.

Sesekali platform jejaring sosial, seperti Instagram, mengidentifikasi dan menghapus akun-akun bot ini. Namun, mereka semakin sulit diidentifikasi.

Perusahaan yang pernah membeli follower palsu bahkan sampai merekrut staf untuk memaintenance akun mereka sehingga terlihat seperti akun biasa.

Engagement palsu bahkan lebih menjadi masalah.

Banyak bisnis menganggap jumlah follower pada seorang influencer sudah cukup sebagai ‘engagement.’

Padahal, lebih dari itu, follower mungkin saja banyak tapi tidak ada engagement yang terjadi baik di influencer maupun pada postingan yang mereka endorsekan pada influencer tersebut.

Ada pula upaya licik lainnya dari influencer-influencer palsu di twitter.

Jadi, para influencer palsu ini memiliki satu komunitas yang disebut “Tweetdeckers”, yang berupaya membuat retweet dan like terlihat alami dengan cara saling bantu satu sama lain.

Yang satu ini sangat rumit karena beberapa akun membenarkan kegiatan ini dengan mengatakan bahwa mereka hanya mencoba untuk memunculkan engagement karena baru mulai.

Namun, jika suatu merek ingin menilai kualitas influencer dan peluang endorse mereka demi mendapatkan keuntungan, maka follower dan engagement semacam ini tidak membawa keuntungan apapun bagi pemilik bisnis.

Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah Influencer memiliki follower palsu.

Dan berikut ini adalah poin yang harus Anda nilai sebelum Anda menggunakan Influencer.

1. Rasio Engagement

Tingkat engagement adalah jumlah rata-rata engagement (like dan komentar, atau retweet dan like) yang didapat influencer per posting, lalu dibagi dengan jumlah follower.

Sebagai contoh:

Post 1 + Post 2 + Post 3 dibagi 3 = jumlah rata-rata engagement.

Setelah itu, jumlah rata-rata engagement dibagi dengan jumlah follower.

Engagement yang wajar adalah 10% like dan 5% komentar. Jika followernya sepuluh ribu, maka like yang wajar per postingan adalah seribu.

Apabila followernya seratus ribu tetapi like per postingan hanya ratusan atau ribuan, ini agak tidak wajar.

Tapi Anda juga perlu memaklumi bahwa jam posting juga agak mempengaruhi, jadi sebaiknya periksa juga postingan lain.

2. Engagement

Jenis engagement adalah memahami jenis orang yang terlibat dengan konten dari Influencer.

Ini sangat penting untuk mengidentifikasi engagement palsu.

Jika sebagian besar engagement yang didapat Influencer berasal dari luar follower mereka, kemungkinan besar mereka menggunakan aplikasi engagement seperti autolike atau mungkin like bot.

Jike like yang diberikan saja palsu, lalu engagement macam apa lagi yang akan ditawarkan untuk produk Anda kelak? Bisa-bisa produk yang diendorse malah berakhir sia-sia.

3. Lokasi Follower

Lokasi follower cukup penting untuk diketahui.

Bukan hanya untuk menentukan follower palsu, tetapi juga untuk memahami bagian mana dari follower Influencer yang kemungkinan tertarik dengan merek atau produk Anda.

Jika Influencer adalah blogger makanan berbasis di Indonesia dan sebagian besar follower mereka berbasis di Rusia Eropa Timur, maka Anda dapat berasumsi bahwa followers itu beli dan palsu.

Salah satu tanda bahaya yang perlu dilihat adalah mereka berada di lokasi yang sangat tidak biasa bila ditimbang dari topik dan lokasi Influencer.

Kadang hal ini sulit dibedakan pada Influencer traveling atau Influencer yang kesehariannya membahas topik global dan bicara dengan bahasa Inggris.

Kuncinya adalah memahami: sebagai brand, ke mana Anda ingin menarget?

Apakah Anda hanya mengirimkan produk Anda di satu negara tertentu?

Atau apakah Anda retailer yang perlu menarik pelanggan yang tinggal di satu lokasi tertentu?

Jika follower dari Influencer berada di luar area, maka palsu atau tidak, Anda tidak perlu berinvestasi di dalamnya.

4. Perkembangan Follower

Untuk akun Influencer yang memiliki pertumbuhan organik, jumlah pertumbuhan followernya terbilang konsisten. Setiap harinya tak banyak, tapi peningkatannya stabil.

Untuk akun yang membeli follower, Anda bisa melihat lonjakan pertumbuhan sangat tidak konsisten dan cepat dari hari ke hari atau minggu ke minggu. Naik drastis, tapi setelah itu tidak naik.

Social Blade adalah tools gratis yang dapat Anda periksa pada akun Instagram, Twitter atau YouTube influencer untuk memeriksa pertumbuhan follower mereka.

5. Komentar

Komentar di konten Influencer adalah cara terbaik untuk memahami kualitas engagement mereka, satu-satunya peringatan adalah proses pemeriksaan ini hanya bisa manual.

Dengan bot dan engagement palsu, banyak komentar hari ini hanya terlihat sebagai pernyataan yang terlalu umum.

Biasanya follower palsu hanya berkomentar menggunakan emoji atau pujian datar yang dapat berfungsi pada setiap konten seperti – ‘love it’ ‘cool’ dan ‘awesome’.

Di sisi lain, follower setia yang meluangkan waktu akanmemberikan komentar terhadap gambar yang telah diunggah influencer dan berbagi pemikiran mereka sendiri.

Ini adalah tipe follower yang mungkin menjadi pelanggan, dan sangat layak Anda jadikan endorser.

baca juga

30 Daftar Jasa SEO Jakarta Dan Indonesia

Top 30 Agensi Advertising Yang Ada Di Jakarta

uqwo.com Media Promosi Bisnis Anda

Pasang Iklan

Iklan Advetorial

Munculnya teknologi secara bersamaan telah membuat orang mampu memanipulasi follower dan engagement, sekaligus kemampuan kita untuk mendeteksinya.

Semoga artikel ini membantu!

0 thoughts on “Ciri-ciri Akun Sosial Media yang Menggunakan Follower Palsu”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top